Sabtu, 5 April 2025 | 11:14 PM
Ditulis oleh: Unknown Thursday, March 7, 2013

Ilustrasi (depositphotos.com)

Kau hanya memerlukan istirahat pendek untuk sebuah kerja keras dalam waktu yang lama. Begitu ungkapan yang kuterima di setiap jam dua belas siang. Di jam-jam matahari persis di tengah langit, aku biasanya mengeluh tentang kaki yang terlalu panas di dalam sepatu. Tentu saja aku berhak mengeluh itu, karena dua kakiku terbungkus kulit bertali selama delapan jam sejak matahari terbit. Dan saat jam pulang sekolah dan debu-debu beterbangan di pinggir jalan, satu-satunya cara mengembalikan kesejukan adalah dengan merendam jari-jari kaki telanjang di sebuah baskom berisi air dingin dari kolam mandi.

Kelurahan tempat kami tinggal tidak begitu besar. Lingkup dusunnya hanya terdiri dari delapan RT dan dua RW. Suara pengumuman kerja bakti setiap jumat terdengar pagi tadi dan kini sebagian warga laki-laki sudah kembali ke rumah-rumah mereka demi semangkuk sup berkuah bening berisi sayur rebung atau buah kelor. Di rumah biasanya tersedia sayur santan yang bumbunya tiap hari sama: bawang putih, merica dan bawang merah. Ini adalah bumbu perkasa untuk jenis sayur apapun, jenis lauk apapun. 

Jelang makan siang adalah waktu transisi rumah. Adik-adik biasanya sedang galau-galaunya meratapi nasib mereka sepulang sekolah dengan baju basah keringat atau buku yang ketinggalan. Sementara Ibu lebih suka diam saja kalau sedang tidak membolak-balik saku celana di baskom cucian, berharap ada lima ribu rupiah yang lupa dikeluarkan.

Di hari Jumat yang pendek bapak tidur telentang di atas bangku kayu panjang. Separuh tungkainya melayang di udara lantaran bangku datar setinggi lutut itu tidak cukup panjang menopang seluruh tubuhnya yang sudah kadung menjuntai. Maka dengan sedikit taktik digeserlah kursi plastik untuk menopang dua tumit, dan jadilah sebuah pemandangan penuh cerita alam mimpi, di mana dua tangan seperti mengirim pesan-pesan mimpi itu ke dalam saraf otaknya melalui ubun-ubun yang mengkilap.

Lima belas menit berlalu.

Kata dokter, tidur lima belas menit hingga setengah jam antara jam 12 hingga jam 1 siang mengembalikan fungsi fokus di saraf-saraf otak, meluapkan kebugaran baru. Tidur siang yang dalam bahasa Inggris disebut napping juga disebut-sebut sebagai faktor penting bagi kesehatan jantung. Tentunya juga, semua orang membutuhkan ini ketika mengalami kurang tidur di malam hari sebelumnya. Entah bagaimana awalnya, tidur lima belas menit di siang hari ini sudah jadi kebiasaan sehari-hari bapak dan ibu. Lima belas menit, dan kami anak-anaknya biasanya merasa waktu itu lama sekali.

Kota Bintang tak begitu ramai di  malam hari. Satu-satunya penghibur bagi warganya adalah lalu lalang lalu lintas yang sebagian besarnya diramaikan kaum muda. Anak-anak seusia sekolah yang lebih senang bermain dengan motor dan teman mereka ketimbang buku-buku atau televisi jadi pemandangan akrab sejak sore hari. Biasanya di jam empat atau lima sore gadis-gadis belia yang baru saja menginjak masa-masa akhir pubertas duduk di depan rumah --biasanya hanya berjarak dua atau tiga meter dari tepian aspal jalan-- dan membelai rambut mereka. Berharap ada remaja laki-laki yang melintas dengan sepeda motor di jalan itu dan melirik mereka pertanda ketertarikan. Kalau sedang tidak ingin menarik perhatian, biasanya para gadis itu sudah duduk mengangkang di atas sadel motor dan membiarkan angin membelai rambut mereka dari arah ombak pantai. Saat malam tiba, keriuhan jalan pindah ke pusat-pusat jajanan. 

Di sepanjang pantai yang dulu hanya dijajari perahu-perahu penangkap ikan, kini bertransformasi menjadi warung terbuka dengan meja-meja pendek. Orang-orang yang kebanyakan dari mereka remaja memang paling suka duduk meleseh di jalan itu, berbincang atau saling menertawakan rekan mereka yang hanya beberapa meter dari meja itu. Bangunan-bangunan semipermanen dari kayu yang disediakan pemerintah daerah disebut sebagai "kafe pantai", penghidup bagi belasan keluarga yang menjual jajanan untuk kawula muda yang sedang coba memahami diri mereka. Bisnis ini berkembang pesat, dan di rumah, bapak masih diam saja tentang apa yang berubah di bisnis kabupaten ini sejak dua puluh lima terakhir.



Apa pendapatmu?

Berlangganan Tulisan | Berlangganan Komentar

Baca juga:

  • Hobi Nulis tapi Kecanduan Internet?
    13/05/2013 - 8 komentar
    Ketika saya menulis "tapi", itu berarti ada kontradiksi. Meski di banyak hal menulis dan internet adalah…
  • P.R.O.G.R.E.S.S.
    03/09/2011 - 3 komentar
    PROGRESS. ... adalah kata dari Bahasa Inggris yang termasuk barisan sedikit kata tunggal yang menjadi…
  • Lorem Ipsum 2
    05/08/2011 - 0 komentar
    (Episode sebelumnya...) "Maaf aku belum sempat memberitahumu tentang kata itu." kata Nugraha sambil…
Memuat ...

Lingkar baca

Linikala

- Copyright © 2025 BUKU FANDY - Hak cipta dilindungi Undang-undang. - Desain Blogger oleh Johanes Djogan -