Ditulis oleh: Unknown Sunday, July 14, 2013



Sebagai penulis amatir saya mengadopsi banyak cara penulis profesional dalam mengelola ide. Meski tak melulu dipublikasikan secara mayor dan atau diunggah secara waktu-nyata (real time), tulisan saya harus selalu asli, bersumber dari ide awal yang matang, dan harus terlindungi. Ide, saat datangnya, pun harus dilindungi. Nah, di dalam kotak taktis saya, ide tak kasih banyak waktu kepada penulis untuk melindunginya.

Perkiraan saya, ide, sejak terbersitnya di otak hingga menghilang atau menguap, hanya memerlukan lima menit.

Inilah kenapa saya menyebut semua taktis untuk melindungi ide harus terjadi dalam lima menit yang penting itu. Lima menit ketika ide terlintas dan tangan meraih catatan. Lima menit harus cukup untuk berhenti sejenak dari aktivitas berjalan dan segera menyimpan ide dalam kotak penyimpanan sementara. Ide datang sering kali begitu saja, tanpa rencana dan bukan dari inspirasi yang disengaja. 

Kenyataan sebagaimana ditulis The American Society sejak bertahun-tahun lalu mengupas bahwa manusia normal rata-rata bisa mempertahankan idenya selama paling lama tujuh menit setelah ide itu muncul, akan penting dipahami. Apalagi dalam pertarungan informasi online, ide yang hinggap di kepala mau tidak mau harus dicatat, atau jika tidak direalisasikan dalam bentuk tulisan.
Hal yang sama akan terjadi ketika tulisan telanjur diunggah dan dibaca orang di ranah maya. Keberlangsungan ide, penyampaian ide utamanya, bahkan akar penilaian pembaca terhadap sebuah tulisan, bertumpu pada durasi singkat ini. Studi lainnya mengungkapkan bahwa rata-rata pembaca berita, artikel ataupun fiksi online benar-benar mengikuti alur tulisan hanya di lima menit pertama pembacaan. Selebihnya, yang dipakai adalah cara "baca lompat", mengikuti poin-poin pentingnya saja.

Lima menit yang penting banyak dipakai dalam industri kreatif kekinian. Tapi batasan yang sering kita ambil diperlakukan sebagaimana mestinya agar apa yang terkumpul sebagai kesatuan gagasan bisa menggerakkan fungsi sistem limbik di otak dan menyusun gerak saraf secara tepat, sehingga ide bisa berubah jadi kenyataan. Ini adalah teori dengan banyak gagasan. Artinya, setiap orang punya cara sendiri untuk melakukannya.

*

Apa pendapatmu?

Berlangganan Tulisan | Berlangganan Komentar

Baca juga:

Memuat ...

Lingkar baca

Linikala

- Copyright © BUKU FANDY - Hak cipta dilindungi Undang-undang. - Desain Blogger oleh Johanes Djogan -