Ditulis oleh: Unknown Thursday, September 29, 2011


Ini tentang rayap-rayap dan semut-semut.
Di bawah pohon mangga, tepat di dekat akarnya.
Lubang itu tersembunyi, tapi cukup luas.
Adalah sebuah gerbang koloni untuk semut-semut.


Mereka menggigit, memberi makan anak-anaknya.
Lalu langit terbuka dan cahaya meraba.

Silau....
Mereka berhamburan.
Tanganku mengangkat kayu, lalu semut-semut juga berhamburan.
Kasihan.
Ramai, riuh....
Rayap-rayap dikerubuti semut-semut.
Satu-dua bergelut dan yang lainnya bersungut.
Mereka kalah kuat.

Semut-semut itu menggotong tubuh mereka.
Diangkat di bagian leher lalu dibawa ke lubang.
Tiga menit, ratusan rayap hilang ke dalam bumi.

Rayap-rayap hanya mencari makan, tapi nasib dan takdir menyatakan tugasnya telah selesai.
Semut-semut hanya mencari makan, tapi nasib dan takdir menyatakan tugasnya baru saja dimulai.
Ini tentang tugas hidup.

Tak banyak yang memperhatikan hal-hal kecil, tapi pelajaran dari rayap dan semut mengajarkan betapa tugas hidup harus ditunaikan.
Agar takdir menjadi penuh, dan kembalinya makhluk dalam keadaan menuntaskan tugas.

Ada yang hilang, tapi ada yang baru saja terbentuk.
Hidup ini seimbang, tapi butuh logika dan rasa untuk menggoreskannya.

Yang ini, dari rayap-rayap dan semut-semut.

*

Ilustrasi: agtraveltouring.com.



Apa pendapatmu?

Berlangganan Tulisan | Berlangganan Komentar

Baca juga:

Memuat ...

Lingkar baca

Linikala

- Copyright © BUKU FANDY - Hak cipta dilindungi Undang-undang. - Desain Blogger oleh Johanes Djogan -