Ditulis oleh: Unknown
Wednesday, October 17, 2012
Banyak yang mengatakan bahwa menulis adalah kegiatan "mudah dikata sulit dikerja". Tentu, di satu sudut pandang. Tapi dalam beberapa refleksi singkat saya menemukan satu rumus sederhana dari tulisan-tulisan, atau penulis-penulis hebat. Ide-ide kecil menetas dari momen-momen sepersekian detik. Kemudian menjadi karya lengkap dan menemukan kebesarannya sendiri.
Saya menyukai buku-buku Ernest Hemingway (Penerima Pulitzer 1953 dan Nobel Sastra 1954). Ide-idenya seperti tertuang begitu saja dari kegiatan minum kopinya di sela-sela Festival San Permin di Pamlona, atau tatkala merenungi kegiatannya sehari suntuk dari lantai dua rumahnya bersama sang istri Hadley di 74 rue du Cardinal Lemoine, Paris. Di duapuluh bulan pertamanya mendarat di tanah persinggungan Inggris Raya itu, Ernest menyumbangkan lebih kurang 80 cerpen ke surat kabar dan menjadikan perjalanan hidupnya sehari-hari sebagai inspirasi alur dari cerita novel laris The Moveable Feast, satu dari bibliografi suksesnya yang diterbitkan di seluruh dunia antara 1926 sampai 1999.
Lain Ernest, lain lagi Paulo Coelho. Penulis berdarah Brasil ini saya kagumi karena keberhasilannya menginspirasi lewat tulisan-tulisan yang oleh The New York Times disebut sebagai 'harta karun dari tanah latin'. Paulo seorang pejalan kaki, berkeliling dunia dan suka berjumpa dengan banyak temannya dari berbagai latar belakang. Buku-bukunya lahir dari momen-momen kecil yang membuatnya berpikir tentang sesuatu yang ada, dan sesuatu yang semestinya ada. Bukunya The Pilgrimage (1987) disusunnya setelah menikmati perjalanan spiritual menjadi peziarah di Santiago de Compostela, daerah berbukit di sebelah utara Spanyol. Buku laris lain karangannya, The Alchemist (1988) justru berkisah sangat sederhana tentang perjalanan seorang anak menemukan domba-dombanya, sukses dengan penjualan lebih dari 65 juta kopi di seluruh dunia. Lewat salah satu tulisan di blognya,
Paulo pernah mengisahkan pertemuannya dengan sepasang suami istri tua yang menyapanya di Italia. Kakek itu menyapa dan berkata, "Wah! Anda mirip sekali dengan Paulo Coelho!" Lalu Paulo mengatakan bahwa dirinya memang benar Paulo Coelho. Lalu mereka berbincang sambil minum anggur merah di pinggiran kota. Paulo menulis kisah itu dalam bukunya, meski secara implisit. Paulo hingga kini masih menikmati perjalanannya. Buku-buku terbarunya antara lain Elevent Minutes dan The Winner Stands Alone.
Beberapa penulis Indonesia juga punya cerita yang bisa dikutip. Kita tidak akan membicarakan beberapa penulis periset seperti Krisna Pabichara atau Ahmad Fuadi. Karya-karya mereka lahir dari pengalaman lengkap dari perspektif yang pasti. Tidak untuk diperdebatkan. Kiranya lebih cocok jika kita mengambil contoh tulisan Donny Dhirgantoro lewat 5 cm atau Trinity dengan antologi The Naked Traveler (sayangnya judul dalam bahasa Inggris padahal isinya Indonesia). Donny membalas kritik-kritik banyak kalangan dan peninjau yang mencibir bahasa dalam novel itu yang terlalu vulgar, miskin narasi dan tidak intens sebagaimana tujuannya. Tapi justru melalui gaya bahasa itu, 5 cm menegaskan dirinya sebagai buku perjalanan yang lahir dari hal-hal kecil sebagai episode pikiran seorang Donny.
Begitu pula dengan Trinity. Prospek buku-buku penjelejahan satu dekade terakhir lesu, tidak lebih baik dari masa-masa tim Ekspedisi etnologi Kompas atau beberapa buku popular tahun 1990-an. Trinity kemudian memperkenalkan metode lain dalam menyampaikan catatan perjalanan: kompleksitas. Dari rute sampai karya-karya seni dalam rumah pesohor Bollywood, ia kaji sebagai bagian penting dari ide-ide kecilnya sebagai peziarah dunia. Pelajaran-pelajaran yang ada dalam The Naked Traveler tak pernah secara gamblang memproklamirkan isinya atau penulisnya. Hanya pengalaman-pengalaman lucu atau sederhana semacam gaya minum kopi sampai cara baik memilih produk tabir surya. Mungkin sejak awal tak pernah diniatkan sebagai "tulisan inspiratif". Membiarkan pembaca menemukan nilai-nilai pesannya sendiri.
Menurut saya, seorang penulis tidak pernah benar-benar mampu menyematkan inspirasi ke dalam tulisan. Kemampuan terhebat mereka adalah menceritakan hal-hal sederhana yang dalam prosesnya kemudian menjadi nilai-nilai penting bagi kemanusiaan. Karena sastra dalam tulisan adalah soal bagaimana pembaca mengomentari, maka seorang penulis perlu banyak pembuktian yang membuat pembaca yakin bahwa tulisan yang mereka hasilkan benar-benar nyata, meski terbalut fiksi. Mampu diterapkan nilai-nilainya. Oh, tentu saja tulisan-tulisan fantasi penuh tetap terhitung.
Jadi, bagi yang berjalan di jalur yang sama dengan saya, menyiapkan tulisan. Yuk! Kita kumpulkan hal-hal kecil dari jalan-jalan setapak atau aliran sungai (atau selokan?) di perjalanan kita. Kalau tak mau berjalan kaki, tak mengapalah melihat dari balik jendela mobil atau bus, atau sesekali memerhatikan panasnya lalu lintas di lampu merah dari atas sadel sepeda motor. Hal-hal kecil yang diperhatikan itu adalah ide besar yang belum, dan mungkin akan diketahui nilainya jika kita tulis.
Mari berziarah.
Tentang Penulis
Setuju, mas Fandy! "Membesarkan" dari hal-hal kecil. Yuk! Aku pertama kali berkunjung ke blog ini, seingatku. Hehehe.. Menarik mas blognya. :)
ReplyDeleteNyatanya tiap hari "ada ajja!" hal-hal kecil yang bisa jadi ide itu kan ya, Mbak Vira?
DeleteAku suka jalan kaki dan naik bus. Kalau pas diam di kamar, kertas-kertas keliatannya lucu diulas jadi tulisan. Tapi ya teteup, godaannya banyaaak!
:D
Trima kasih ya, sudah menyempatkan diri kemari. Blogmu bagus.. aku sudah ikuti.
"the old man and the sea"
ReplyDeletebaru itu karya ernest yang saya baca. Luar biasa!
karena ya itu tadi "Ide-ide kecil menetas dari momen-momen sepersekian detik. Kemudian menjadi karya lengkap dan menemukan kebesarannya sendiri"
Tulisan yang sangat menarik fandy..
:)
Vote: menarik
:D
Ckckck ... Makasih Conni. Di sini gak ada tombol v0te-nya sih ya.
DeleteAku emang kadang merasa jadi orang tua di sepersekian detik.. hahaha...
:D
dapet pembelajaran baru :) !!
ReplyDeleteAkmaalll!! apa kabar Unhaaasss?? haha ..
Deletesilakan belajar sodara, mau kirim paket juga boleh.