Ditulis oleh: Unknown
Saturday, September 3, 2011
PROGRESS.
... adalah kata dari Bahasa Inggris yang termasuk barisan sedikit kata tunggal yang menjadi inspirasi saya. Artinya "kemajuan". Tapi mengapa saya menuliskannya seperti judul di atas, dengan titik-titik di antara huruf-huruf kapitalnya?
Seharusnya kemajuan adalah sebuah proses yang dibangun satu huruf setelah huruf lainnya, sehingga katanya rampung dan bermakna. Titik-titik di antaranya adalah batu sandungan, ya anggap saja begitu, akan melengkapi sampai kalimat itu terbaca sedemikian rupa agar mempunyai arti, bahwa tak ada sesuatu hasil besar yang tidak diselipi oleh kendala-kendala.
Perjalanan enam bulan terakhir ini menyusun banyak ide tulisan, baik yang bentuknya cerbung, cerpen, cermin, dan cer-cer lainnya bukan tanpa kendala. Sebetulnya azaz "kemajuan" sudah nampak, akan tetapi titik-titik di antara huruf hapitalnya terlalu besar sehingga huruf-huruf itu nyaris tidak kelihatan. Ada banyak masalah. Pertama memang (sesuai apa yang banyak teman pendahulu katakan) bahwa terlalu banyak ide tidak selamanya baik. Terlalu banyak ide akan membuat seorang pemikir atau perencana menjadi tidak fokus. Rasanya memang terbukti. Lima ide cerita berbeda dan bentuknya yang berbeda pula bukanlah sesuatu yang mudah untuk dimajukan bersama-sama dalam waktu yang singkat.
Dua bulan terakhir ini saja ketika tiga bentuk cerita ditargetkan rampung, malah hanya satu yang hampir rampung di penghujung deadline. Intinya adalah, pertahankan fokus. Meskipun target kemajuan beriringan dengan kendala-kendalanya, dibutuhkan fokus pada ide-ide tertentu yang memang disusun realistis. Jika perlu, ide-ide baru ditampung di tempat aman dulu untuk digarap setelah yang sekarang selesai. Skala prioritas kembali dibentuk, dan huruf-huruf kemajuan disusun satu demi satu, identifikasi masalah-masalahnya, lalu baca katanya.
Oke, memang terkadang teori lebih mudah diungkapkan daripada tindakan yang harus dilakukan. Tapi, seharusnya ini menjadi awal yang bagus sebagai kontemplasi dan confession. Yang penting teruslah bekerja. Waktu tidak menunggu siapa-siapa.
***
Sumber ilustrasi: forge-forward.com.
Dua bulan terakhir ini saja ketika tiga bentuk cerita ditargetkan rampung, malah hanya satu yang hampir rampung di penghujung deadline. Intinya adalah, pertahankan fokus. Meskipun target kemajuan beriringan dengan kendala-kendalanya, dibutuhkan fokus pada ide-ide tertentu yang memang disusun realistis. Jika perlu, ide-ide baru ditampung di tempat aman dulu untuk digarap setelah yang sekarang selesai. Skala prioritas kembali dibentuk, dan huruf-huruf kemajuan disusun satu demi satu, identifikasi masalah-masalahnya, lalu baca katanya.
Oke, memang terkadang teori lebih mudah diungkapkan daripada tindakan yang harus dilakukan. Tapi, seharusnya ini menjadi awal yang bagus sebagai kontemplasi dan confession. Yang penting teruslah bekerja. Waktu tidak menunggu siapa-siapa.
***
Sumber ilustrasi: forge-forward.com.
Tentang Penulis
bilang aja lagi mengeja progress... :D
ReplyDeleteblognya keren oom... mau nanya tapi nanti kebanyakan jadi gak usah dech...
wkwkkwkwkwkkwk
ahahaha... emang dua2-nya kok, Uliiii...
ReplyDeletethanks ya uda clingak-clinguk di sini... nanya apa boleh aja laah..
via inbox ato tumpahin ke ruang grup biar dikeroyok bareng2..
wkwkwk...
Gak jadi, Oomm... Gak jadi... Wkwkwkwkk
ReplyDelete