Kamis, 10 April 2025 | 3:35 AM
Ditulis oleh: Unknown Saturday, November 3, 2012



Ada kala orang mencari kesempatan kedua. Ada kalanya merapatkan lutut di jam terakhir. Lalu lalang kereta atau mobil sama saja. Menilai hati dari rupa yang berair.

Mengapa cinta selalu datang di saat terakhir? Seorang kasim mungkin akan menuliskan alasannya.
Mengataskan perasaan setelah membalik cara pikir. Bertanya pada seorang wanita tentang cela dan nilainya.

Ada suatu waktu di malam yang menyembah berhala. mencari keutuhan dirinya seperti matahari sebelum sangkakala. Tuhan tak pernah mengurangi kesempatan. Yang membatasinya adalah yang setiap saat berdoa.

Kertas akan terlipat dan sandal akan terlepas. Bolak balik pikiran dan perasaan seperti bertanya apakah pakaian terasa pas. Memeluk angin serasa memeluk daging.
Tak akan lebih baik kecuali merasakan getaran yang perlahan jelas.

Ada jam terakhir saat seseorang berdiri di tepi.
Memutuskan akan meloncat atau mundur merapal doa.
Kemudian akan ada suara yang jelas,
mengapa hidup sejatinya tak terbatas.

Sleman, 3/11/12 - 23.53.


Apa pendapatmu?

Berlangganan Tulisan | Berlangganan Komentar

Baca juga:

  • Hantu yang Sempurna
    17/10/2012 - 0 komentar
    * TUJUH TAHUN. Dan kertas-kertas kecil masih tertempel di dinding dapur Pakulo…
  • Bahasa adalah Virus
    27/05/2013 - 0 komentar
    Saat akhirnya wartawan dihebohkan dengan lontaran kata 'ciyus' dari mulut Gubernur DKI Joko Widodo Januari…
  • Tepatkah Mengucapkan 'Selamat Hari Pahlawan'?
    10/11/2012 - 3 komentar
    Peristiwa Tunjungan, sumber: suarakawan.com. Hal ini perlu dipertimbangkan dan dipelajari lagi. Karena…
Memuat ...

Lingkar baca

Linikala

- Copyright © 2025 BUKU FANDY - Hak cipta dilindungi Undang-undang. - Desain Blogger oleh Johanes Djogan -